KPU Way Kanan Tanamkan Demokrasi Sejak Dini
Otentikindonesia.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Way Kanan meluncurkan strategi proaktif untuk menyasar pemilih pemula di luar masa tahapan pemilu.
Lewat program inovatif, KPU menggandeng sekolah-sekolah untuk menyisipkan edukasi demokrasi dalam kegiatan upacara bendera.
Setiap hari Senin, jajaran KPU akan bertindak sebagai pembina upacara di SMP dan SMA se-Kabupaten Way Kanan.
Langkah ini diambil untuk menanamkan kesadaran berdemokrasi sejak dini dan mengurangi potensi rendahnya partisipasi pemilih muda dalam pemilu mendatang.
“Kami tidak ingin sosialisasi sekadar seremonial menjelang hari-H. Justru masa tenang ini adalah momen terbaik untuk memberikan pemahaman politik yang utuh, tanpa hiruk pikuk pemilu,” kata Ibnu Muslim, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Way Kanan dalam dialog podcast resmi lembaga itu.
Menurut Ibnu, upacara bendera adalah momen yang sakral dan efektif untuk menyisipkan pesan kebangsaan dan demokrasi. Melalui amanat pembina upacara, KPU dapat menyampaikan pentingnya satu suara bagi masa depan daerah dan bangsa.
“Banyak dari siswa ini akan menjadi pemilih pemula pada pemilu serentak mendatang. Kami ingin mereka sadar bahwa suara mereka punya kekuatan nyata,” ujarnya kepada media pada Jumat, (20/6/2025).
Program ini sudah mendapat restu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Way Kanan.
Sinergi ini menjamin kegiatan KPU tidak mengganggu kalender akademik, dan justru memperkuat misi pendidikan karakter.
Materi yang disampaikan pun disusun terstruktur, mulai dari pentingnya partisipasi dalam pemilu, edukasi mengenali rekam jejak dan visi-misi calon, hingga membangun daya kritis terhadap hoaks dan politik uang.
Para siswa juga diajak menjadi agen perubahan dan pengawas partisipatif di lingkungan sekitarnya.
Dengan pendekatan personal dan konsisten ini, KPU Way Kanan berharap dapat menekan angka golput di kalangan pemilih muda dan menumbuhkan generasi yang bukan hanya melek teknologi, tapi juga melek demokrasi.