Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025 : Dari Desa Belaras Barat Untuk Dunia
Hu Indonesia.com– Sabtu, 26 Juli 2025
Desa Belaras Barat, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Sabtu (26/7/2025) menjadi pusat perhatian dunia. Di desa pesisir yang tenang ini, gema Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025 menggema, membawa pesan kuat: “Lindungi mangrove, selamatkan bumi.”
Kegiatan akbar ini digagas oleh Yayasan Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) bersama Pemerintah Desa Belaras Barat, dengan dukungan luar biasa dari berbagai pihak: HMI Cabang Tembilahan, BEM Universitas Islam Indragiri (BEM UNISI), Polres Indragiri Hilir, Dandim 0314 Inhil, JIKALAHARI, Paradigma, PLN Tembilahan, Program M4CR, hingga Kementerian Kehutanan RI. Sinergi lintas elemen ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar tugas segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama.
Pemimpin Daerah dan Nasional Turun ke Desa
Suasana Desa Belaras Barat hari itu terasa istimewa. Sejumlah pejabat tinggi hadir, menunjukkan komitmen mereka pada kelestarian lingkungan, di antaranya:
- Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, M.Si
- Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan
- Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, SE, MT
- Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Sugino
- Dirjen PDASHL KLHK RI, Diah Nutri Ningsih
- Kabinda Riau, Brigjen Pol Bambang Sukma Jati
- serta jajaran DPRD Riau, tokoh masyarakat, akademisi, dan ratusan warga pesisir.
Pesan Gubernur Riau: “Mangrove, Harapan Kita Semua”
Dalam sambutannya, Gubernur Riau H. Abdul Wahid, M.Si menegaskan pentingnya momentum ini.
“Hari Mangrove Sedunia bukan sekadar peringatan, tetapi panggilan kesadaran. Iklim dunia sedang tidak baik-baik saja, dan mangrove adalah benteng terakhir kita. Ia bukan hanya penyerap karbon, tetapi penyeimbang alam. Jika kita lalai menjaganya, keseimbangan itu hanya akan menjadi mimpi.
- Peluncuran Pesantren Ekologi Al-Furqan
Momen bersejarah juga tercipta lewat peluncuran Pesantren Ekologi Al-Furqan, pusat pendidikan berbasis lingkungan pertama di Provinsi Riau. Pesantren ini menggabungkan nilai agama dengan kesadaran ekologis.
Ketua Yayasan BDPN, Zainal Arifin Hussein, menyebut pesantren ini sebagai “labor peradaban.”
“Dari tempat sederhana ini akan lahir generasi Qur’ani yang bukan hanya mencintai kitab suci, tetapi juga bumi yang Tuhan titipkan kepada kita.”
Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, SE, MT, menambahkan pesan penting:
“60% mangrove Riau ada di Inhil. Setiap hari ada yang hilang karena abrasi dan penebangan. Kita harus cerdas: pembangunan boleh jalan, tapi lingkungan harus tetap terjaga.”
- Si Rajalesa: Maskot Harapan Baru
Sorotan lain adalah peluncuran maskot edukasi lingkungan ‘Si Rajalesa’ (Rajawali Pelestari Alam) oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan.
Zainal Arifin Hussein menjelaskan, Si Rajalesa bukan sekadar maskot, tetapi simbol gerakan rakyat.
Kapolda Riau menulis di akun Instagram resminya:
“Mangrove bukan sekadar pohon, tapi pertahanan hidup, sumber ekonomi pesisir, dan penjaga warisan alam untuk generasi mendatang.
- Mahasiswa, Garda Terdepan Perubahan
Keterlibatan HMI Cabang Tembilahan dan BEM UNISI menjadi energi segar dalam kegiatan ini. Para mahasiswa turun langsung menjadi fasilitator lapangan dan motor edukasi lingkungan.
“Saya bangga dengan adik-adik mahasiswa. Kehadiran mereka adalah bukti bahwa generasi muda bukan penonton, tapi pelaku nyata pelestarian lingkungan,” ujar Zainal Arifin Hussein.
Tak lupa, apresiasi juga diberikan kepada Kapolres Indragiri Hilir AKBP Farouk Oktora, S.H., S.I.K. dan jajarannya atas sinergi dalam menjaga keamanan serta mendukung jalannya kegiatan.
- Gerakan yang Tak Berakhir di Seremoni
BDPN mengucapkan terima kasih kepada Camat Mandah, Kepala Desa Belaras Barat Atan Herman,*dan seluruh masyarakat desa.
“Tanpa komitmen desa dan partisipasi warga, acara ini tidak akan sebesar ini,” ungkap Zainal.
Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025 di Belaras Barat bukanlah penutup sebuah acara, melainkan awal dari gerakan panjang menjaga bumi.
Salam Adil dan Lestari.
