Menyemai Kesadaran Ekologis di Kebun Raya Pangkalpinang, Tua Tunu Indah 

Kebun Raya Pangkalpinang di Kecamatan Gerunggang, Kelurahan Tua Tunu Indah.

Otentikindonesia.com – Kebun Raya Pangkalpinang di Kecamatan Gerunggang, Kelurahan Tua Tunu Indah, kembali menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi siapa saja yang peduli terhadap kelestarian alam.

Dikenal sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati yang masih terjaga di Kepulauan Bangka Belitung, kebun raya ini bukan sekadar tempat konservasi, melainkan juga wahana edukasi dan penelitian.

Pengenalan Fasilitas dan Potensi Alam

Selama dua hari, 14–16 Juli 2025, kegiatan edukatif Pengabdian Masyarakat Tingkat Universitas (PMTU) digelar bersama dosen akuntansi Universitas Bangka Belitung, Vebtasvili, SE, M.Acc., Ph.D., dan dosen biologi, Robika, S.Si., M.Si.. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa lintas disiplin dua mahasiswa akuntansi, Irgy Eza Farensyah dan Muhammad Faizun, serta empat mahasiswa biologi yang sedang magang, antara lain Ika Fitriyani dan Suhendi. Program ini juga didampingi oleh pengelola Kebun Raya Pangkalpinang.

“Kegiatan dimulai dengan pengenalan fasilitas kebun raya. Rombongan diajak berkeliling melihat rumah kaca, area penyemaian bibit tanaman lokal, serta peternakan madu aviari. Melalui sesi ini, kami mendapat wawasan mendalam tentang upaya pelestarian yang dilakukan secara berkesinambungan,” ungkap Vebtasvili selaku ketua PMTU.

Rumah kaca, misalnya, bukan hanya menjadi tempat pembibitan, tetapi juga wadah penelitian untuk mendukung program konservasi jangka panjang.

Sementara peternakan madu aviari memperlihatkan bagaimana hubungan harmonis antara manusia dan alam dapat memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi.

Eksplorasi Kekayaan Hayati

Agenda berlanjut dengan eksplorasi kawasan kebun raya untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan, mulai dari tanaman endemik hingga yang berstatus langka.

Salah satunya adalah kantong semar, tumbuhan karnivora unik yang semakin jarang ditemui di alam bebas.

“Di balik keanekaragaman flora, kami juga belajar tentang fungsi ekologis Kebun Raya Pangkalpinang. Kawasan ini berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem, menjadi pusat penelitian ilmiah ekologi, sekaligus mendukung pariwisata. Dengan demikian, kebun raya bukan hanya milik masyarakat lokal, melainkan aset lingkungan yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujar Vebtasvili.

Belajar Melalui Pengalaman Langsung

Kegiatan tidak hanya berupa penyampaian materi, melainkan juga praktik lapangan. Peserta diajak melakukan pengamatan spesies tanaman dengan metode partisipatif.

Setiap individu mengamati, mencatat, dan memahami karakteristik tumbuhan yang ditemui.

Dari pengalaman sederhana ini tumbuh kesadaran bahwa menjaga kelestarian alam bukan sekadar jargon, melainkan tindakan nyata yang dapat dimulai dari langkah kecil.

Mengamati, mengenal, dan menghargai keberadaan tumbuhan adalah awal keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi.

Menyemai Kesadaran Kolektif

Dari keseluruhan rangkaian kegiatan, banyak manfaat diperoleh baik secara akademis maupun pribadi.

Peserta semakin memahami bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah atau lembaga tertentu.

Masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa, memiliki peran penting sebagai agen perubahan.

Harapan untuk Keberlanjutan

Kegiatan dua hari di Kebun Raya Pangkalpinang meninggalkan kesan mendalam. Selain memperkaya pengetahuan tentang keanekaragaman hayati, pengalaman ini juga memperkuat komitmen untuk ikut menjaga kelestarian alam.

“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi penikmat alam, tetapi juga penjaga masa depan ekosistem,” ujar Irgy Eza Farensyah.

Kebun Raya Pangkalpinang, dengan segala kekayaan alam dan potensi edukatifnya, terbukti mampu menjadi ruang inspiratif.

Dari sini, semangat menyemai kesadaran ekologis semakin kuat, membawa harapan bagi terwujudnya lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup