KOHATI Gelar Seminar Nasional: Refleksi Perjalanan KOHATI–FORHATI Menuju Kontribusi Nyata di Palembang
otentikindonesia.com, Palembang – KOHATI Gelar Seminar Nasional: Refleksi Perjalanan KOHATI–FORHATI Menuju Kontribusi Nyata menjadi momentum penting dalam memperingati Dies Natalis KOHATI ke-59. Acara ini menghadirkan kader, alumni, dan tokoh masyarakat untuk meneguhkan semangat perjuangan perempuan muslimah. Kegiatan ini digelar di Rumah Dinas Walikota Palembang dengan antusiasme tinggi dari peserta.
Seminar nasional tersebut diinisiasi oleh KOHATI BADKO HMI Sumatera Bagian Selatan bersama KOHATI HMI Cabang Palembang. Tema yang diusung adalah “Refleksi Perjalanan KOHATI–FORHATI: Dari Kaderisasi ke Kontribusi Nyata.” Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan refleksi mendalam perjalanan panjang organisasi perempuan HMI.
Hadir dua tokoh nasional sebagai narasumber utama, yaitu Ayunda Cut Emma Mutia Ratna dari FORHATI Nasional dan Ayunda Andi Maraida, mantan Ketua Umum KOHATI PB HMI. Keduanya memberikan pemaparan tentang kiprah KOHATI dan FORHATI dari masa lalu hingga proyeksi masa depan. Materi yang disampaikan memberikan inspirasi dan arah baru bagi kader.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan prosesi pemotongan tumpeng Dies Natalis KOHATI ke-59. Prosesi ini sebagai simbol rasa syukur sekaligus penghormatan terhadap perjalanan organisasi. Tradisi sederhana ini meneguhkan nilai kebersamaan dan penghargaan pada sejarah panjang perjuangan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KOHATI BADKO HMI Sumbagsel, Meta Firdayanti, menekankan bahwa usia 59 tahun bukan sekadar angka. Menurutnya, momentum ini adalah ajakan memperkuat komitmen perjuangan dan kesinambungan kaderisasi. Ia menyampaikan bahwa perayaan ini adalah refleksi atas pengabdian yang terus berjalan.
Meta Firdayanti juga mengingatkan pentingnya pendidikan perempuan sebagai fondasi peradaban. Ia menegaskan bahwa mendidik perempuan berarti membangun generasi demi generasi. Pesan ini disambut positif oleh seluruh peserta, karena menjadi landasan bagi kiprah KOHATI di masa depan.
Sementara itu, Sekretaris Umum BADKO HMI Sumbagsel menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya agenda tersebut. Ia menilai bahwa refleksi perjalanan KOHATI–FORHATI adalah bagian penting dari sejarah organisasi. KOHATI dan FORHATI disebutnya sebagai cermin perjuangan perempuan muslimah di lintasan bangsa.
Apresiasi juga datang dari Presidium Periodik FORHATI Wilayah Sumatera Selatan, Dewi Kartika Sari. Ia menyebut bahwa KOHATI adalah rumah kaderisasi, sedangkan FORHATI adalah rumah pengabdian alumni. Sinergi keduanya diyakini dapat memperkuat peran perempuan dalam masyarakat luas.
Presidium FORHATI Nasional yang hadir juga menegaskan kiprah alumni KOHATI di berbagai lini. Menurutnya, alumni tidak hanya aktif di dunia intelektual, tetapi juga di ruang publik, sosial, hingga kebijakan strategis. Kontribusi nyata ini adalah bukti keberhasilan kaderisasi yang dilakukan sejak awal.
Dukungan kuat juga diberikan oleh perwakilan Majelis Nasional KAHMI, Rebo Iskandar Pohan. Ia menyatakan bahwa KAHMI selalu berdiri bersama KOHATI dan FORHATI dalam perjuangan. Baginya, sinergi ini penting untuk menghadirkan generasi muslimah yang berdaya saing tinggi dalam pembangunan nasional.
Melalui seminar nasional tersebut, KOHATI BADKO HMI Sumbagsel berharap tercipta gagasan baru yang relevan dengan tantangan zaman. Harapan lainnya adalah terjalinnya kolaborasi kokoh antara KOHATI, FORHATI, dan KAHMI. Semangat ini diharapkan mampu melahirkan kontribusi strategis menuju Indonesia Emas 2045.