PT AKG Dikeluhkan Warga, Elsan Tomi Desak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Otentikindonesia.com – Ketimpangan antara aktivitas industri dan dampaknya terhadap masyarakat kembali mencuat.
Warga Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, mengeluhkan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari operasional PT Adi Karya Gemilang (AKG), sebuah perusahaan pengolahan gula di wilayah itu.
Keluhan itu disampaikan saat anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Golkar, Elsan Tomi, menggelar reses di Terbanggi Besar pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Dalam dialog tersebut, warga menyuarakan keresahan mereka atas kerusakan lingkungan yang telah berlangsung bertahun-tahun.
“Sejak pabrik ini beroperasi, air sumur menjadi asam dan tidak layak minum. Debu semakin tebal, dan suara mesin terdengar hingga malam,” ujar Ahmad Fauzi, warga Dusun 1 RT 1 RW 3.
Fauzi menyebut kondisi itu sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu tanpa ada tindakan dari perusahaan.
Ia menilai, warga seolah dibiarkan menghadapi dampak lingkungan sendirian.
Tak hanya soal pencemaran, warga juga mempertanyakan kontribusi sosial PT AKG.
Menurut mereka, perusahaan tidak merekrut tenaga kerja dari warga lokal, dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tak pernah dirasakan.
Menanggapi aduan tersebut, Elsan Tomi berjanji akan mengawal persoalan ini hingga tuntas.
Ia menyebut akan berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Ketenagakerjaan, untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan.
“Tidak bisa dibiarkan perusahaan besar hanya mengambil untung tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan dan sosial,” kata Elsan.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab sosial korporasi bukan formalitas, tapi harus benar-benar menyentuh warga.
Elsan juga mendesak adanya transparansi atas program CSR PT AKG.
Ia berkomitmen membawa aspirasi warga ke forum resmi DPRD dan memperkuat pengawasan terhadap industri agar tidak menimbulkan korban sosial di wilayah operasinya.
Warga berharap pemerintah daerah tidak lagi tutup mata terhadap persoalan yang telah terjadi bertahun-tahun.
“Kami hanya ingin keadilan lingkungan dan sosial ditegakkan,” kata seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam forum tersebut.